Berapa Umur Ideal Anak Belajar Musik?
Musik diyakini membawa segudang manfaat. Banyak orang tua yang mulai memperkenalkan anaknya dengan musik sejak dini, bahkan memfasilitasinya dengan kursus musik. Lalu, sebetulnya berapa umur ideal anak untuk belajar musik? Musisi dan Komposer ternama Erwin Gutawa mengatakan, tak ada umur yang pasti untuk anak belajar musik.
Belajar musik menurutnya perlu dilakukan sedini mungkin, namun ada banyak faktor penentu. Learn more "Sedini mungkin, namun tergantung instrumennya, motorik," kata Erwin di sela peresmian Erwin Gutawa Music School, Jalan Suryo No. 19, Jakarta Selatan,.
Ada beberapa alat musik yang bisa dimainkan anak sejak dini. Misalnya, drum, alat musik yang mampu merangsang syaraf motorik anak hampir pada seluruh bagian tubuh. Anak juga cenderung menganggap drum seperti mainan.
Namun, biasanya anak cenderung belajar instrumennya terlebih dahulu, belum masuk kepada notasi. "Kayak drum. Kita tahu kalau harmoni, notasi itu belakangan. Anak kecil cepat (belajar drum) itu. Karena kayak mainan," ujarnya.
Menurut Erwin, pada umumnya anak belajar bermain musik pada usia 5 tahun. Meskipun umur tersebut terbatas pada alat musik tertentu.
Beberapa alat musik tak mudah untuk dijangkau oleh anak-anak karena ukuran atau berat alatnya. Erwin mencontohkan alat musik gitar atau bass, dimana cukup sulit dibawa oleh anak di bawah 5 tahun. "Tapi ada lho yang main violin 3 tahun karena alatnya ringan. Jadi tergantung. Tapi rata-rata 5 tahun," ucap pria kelahiran 16 Mei 1962 itu
Adapun salah satu media yang bisa digunakan anak untuk merangsang bakatnya pada bidang musik adalah melalui sekolah musik. Dari sekolah musik yang dibentuknya, Erwin memiliki banyak harapan. Salah satunya mencari bakat-bakat muda dari sekolah tersebut.
Pihaknya menyediakan banyak pilihan alat musik. Ia meyakini, anak-anak punya kesempatan yang luas untuk belajar di sekolah musik. "Kalau vokal bisa buat kuartet anak-anak, misalnya. Bisa band, jazz trio misalnya. Akan sangat memungkinkan. Tidak hanya ensemble, banyak ide yang kita bisa kembangkan," kata peraih 33 piala Anugerah Musik Indonesia (AMI) itu.
Berlatih Musik Klasik Buat Anak-anak Lebih Mudah Berkonsentrasi
Jika mendengarkan musik klasik pada bayi dalam kandungan dipercaya dapat menstimulasi otak janin agar lebih cerdas, maka anak-anak yang hobi berlatih alat musik klasik, seperti biola dan piano, bisa membuat mereka lebih fokus dan mudah berkonsentrasi.
Menurut riset yang disimpulkan oleh Vermont College of Medicine University bahwa pelatihan musikal pada anak membantu mereka untuk lebih mudah dalam berkonsentrasi, entah pada mata pelajaran atau aktivitas akademis lainnya.
Manfaat lainnya yang patut dipertimbangkan adalah anak yang rutin berlatih biola dan piano memiliki emosi yang stabil dan tidak mudah cemas atau panik.
Riset yang dipandang sebagai investigasi besar ini menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) berbasis data analisis pemindaian otak dari 232 anak yang berusia enam hingga 18 tahun. Hasil riset lainnya adalah seiring bertambahnya usia anak, maka korteks (lapisan terluar otak) mengalami perubahan menjadi lebih tebal.
Menurut James Hudziak, MD, seorang profesor psikiatri dan direktur pusat Vermont, mengatakan bahwa kortisol otak yang tipis mengindikasikan rasa cemas berlebihan, depresi, dan memiliki kesulitan untuk fokus. Hudziak dan para anggota tim menemukan bahwa musik yang dimainkan bisa mengubah area motorik otak karena aktivitas ini membutuhkan kontrol dan koordinasi gerakan.
Selain itu, area korteks anak yang bermain musik terlihat lebih tebal ketimbang yang tidak bisa bermain musik. “Data ini diambil dari hasil neurimaging. Ini secara langsung menegaskan bahwa inovasi dalam pelajaran musik perlu ditingkatkan karena kaya manfaat bagi anak-anak
Komentar
Posting Komentar